Buku dan software yang dikemas dalam e book memudahkan Anda mepelajari dan memahami TOEFL dan mudah menghadapi test TOEFL yang diadakan di sekolah,kampus dan instansi tertentu. cukup klik http://www.carajawab.com/?id=abdi | |||
Nama Product | kumpulan e book dan software TOEFL | ||
Harga | Rp 90.000 | ||
Keterangan | Produk kumpulan e book dan software ini memuat berbagai jenis buku TOEFL,grammar,vocabullary dan buku lainnya yang berjumalh sekitar 20 buku dengan software-software menarik yang dikemas sesuai aslinya dan bervariatif | ||
Available Stock | tersedia dengan cara klik .. http://www.carajawab.com/?id=abdi tersedia penawaran menjadi member,beli langsung berbisnis dengan sistem bagi hasil |
Total Tayangan Halaman
Total Tayangan Halaman
Sabtu, 17 November 2012
Senin, 12 November 2012
http://www.carajawab.com/?id=abdi
CARA MUDAH MENINGKATKAN TOEFL DAN KEMAMAPUAN BAHASA INGGRIS ANDA DENGAN
SOFTWARE ONLINE
Dewasa ini,standar kemampuan bahasa Inggris diukur dengan
kualitas TOEFL. TOEFL merupakan cara yang kompleks dalam pengujian bahasa
Inggris karena menyangkut unsur reading,writing dan listening. Kenapa TOEFL
begitu penting?
ü
Digunakan sebagai uji kemampuan mamasuki kelas unggul,terutama di sekolah
favorit yang memiliki jenjang kelas
akselerasi,SBI,unggul dan reguler
ü
Digunakan sebagai uji kemampuan di universitas,terutama untuk memasuki jurusan
internasional seperti pada kelas ISTE di UNP,suatu kelas pendidikan
internasional di MIPA yang menggunakan bahasa Inggris dalam pengajaran
ü
Digunakan sebagai uji melanjutkan jenjang
pendidikan S1 dan S3,baik di dalam
negeri maupun diluar negeri
dengan standar skor TOEFL yang telah ditetapkan
ü
Digunakan sebagai syarat beasiswa tertentu yang membutuhkan skor TOEFL
ü
Digunakan sebagai uji kelulusan dalam seleksi lapangan pekerjaan
Bagi kamu-kamu yang memilki TOEFL di bawah standar,siap-siap akan tersingkir!
Tidak bisa menembus sekolah atau fakultas yang
berkualitas,atau malah tersingkir ketika bersaing di kancah perebutan lapangan
pekerjaan!!
So... What should I
do???
Untuk memenuhi kebutuhan TOEFL Anda,kami hadirkan software online dengan
membuka situs http://www.carajawab.com/?id=abdi
kelebihannya antara
lain :
ü
Cukup membayar Rp. 90.000 saja,Anda sudah memiliki 20 paket buku yang terdiri dari TOEFL,grammar,vocabularry yang Anda butuhkan. Selain itu,juga
dilengkapi dengan sotware-software
mutakhir yang persis sama dengan
test TOEFL aslinya
ü
Bandingkan dengan buku yang Anda beli di pasaran,beli ratusan ribu hanya dapat 1 buku,sementara software kami beli satu dapat bukunya banyak+software
ü
Bisa dijadikan sebagai referensi atau acuan dalam pembelajaran dan pengajaran
bahasa Inggris
ü
Secara otomatis,berkesempatan
menjadi Member Area,yakni kartu
keanggotaan secara online. Dengan menggunakan kartu ini,Anda bisa menawarkan
software ini secara online,dan ketika terjual,Anda akan mendapat keuntungan dengan sistem bagi hasil.
Apalagi yang Anda tunggu?! Segera klik http://www.carajawab.com/?id=abdi
dan dapatkan software
kami segera!!!
Untuk informasi lebih lanjut dan konfirmasi
pemesanan,hubungi :
Alfina : 082391158601
(via sms)
Semoga,Anda bisa meningkatkan kualitas TOEFL dengan software-software
kami... beri tahu orang-orang terdekat Anda!!
Sabtu, 13 Oktober 2012
Pengamatan Mikroorganisme Melalui Mikroskop
Pengamatan Mikroorganisme Melalui
Mikroskop
Ukuran
mikroorganisme yang sangat kecil tidak dapat diamati dengan mata telanjang tanpa
menggunakan suatu alat pembesar. Secara etimologi, kata Mikroskop berasal dari
bahasa Yunani, Micron yang artinya kecil dan Scopos yang artinya
tujuan. Jadi, Mikroskop adalah suatu
alat yang digunakan untuk melihat benda-benda mikro yang tidak dapat dilihat
dengan mata telanjang, misalnya bakteri, virus, dan lain-lain.
Mikroskop pertama kali dikembangkan oleh dua orang ilmuwan Jerman, Hans Janssen dan Zacharias Janssen pada tahun 1590. Pada tahun 1906, Galileo juga membuat alat serupa yang menggunakan lensa optik sehingga dikenal sebagai Mikroskop Galileo atau Mikroskop Optic. Namun, mikroskop yang sempurna baru dibuat pada tahun 1683 oleh seorang ilmuwan Belanda yang bernama Anthony van Leeuwenhoek. Mikroskop buatan van Leeuwenhoek ini mampu membesarkan objek hingga 300x ukuran sebenarnya. Mikroskop terdiri dari dua komponen.yakni :
Mikroskop pertama kali dikembangkan oleh dua orang ilmuwan Jerman, Hans Janssen dan Zacharias Janssen pada tahun 1590. Pada tahun 1906, Galileo juga membuat alat serupa yang menggunakan lensa optik sehingga dikenal sebagai Mikroskop Galileo atau Mikroskop Optic. Namun, mikroskop yang sempurna baru dibuat pada tahun 1683 oleh seorang ilmuwan Belanda yang bernama Anthony van Leeuwenhoek. Mikroskop buatan van Leeuwenhoek ini mampu membesarkan objek hingga 300x ukuran sebenarnya. Mikroskop terdiri dari dua komponen.yakni :
1. Bagian
mekanik : statif,tubus,revolver,meja benda,sekrup pengatur kondensor dan
pengatur meja
2. Bagian
optik : lensa okuler,lensa obyektif,kondensor dan cermin pengatur cahaya.
Jenis-Jenis
Mikroskop
1. Mikroskop
Antonio van Leeuwenhoek
Orang
pertama yang melihat bakteri adalah Antoni van Leeuwenhoek (1632-1723), seorang pembuat mikroskop amatir
berkebangsaan Belanda. Pada tahun
1684, van
Leeuwenhoek menggunakan mikroskop yang sangat kecil hasil karyanya sendiri
untuk mengamati berbagai mikroorganisme dalam bahan
alam. Mikroskop yang
digunakan Leeuwenhoek kala itu berupa kaca pembesar tunggal berbentuk bikonveks
dengan spesimen yang diletakkan di antara sudut apertura kecil pada penahan logam. Alat itu dipegang dekat dengan mata dan objek yang ada di sisi lain lensa disesuaikan untuk mendapatkan
fokus. Dengan alat itulah, Leewenhoek mendapatkan kontras yang sesuai antara bakteri yang
mengambang dengan latar belakang sehingga dapat dilihat dan dibedakan dengan
jelas. Beliau menemukan bakteri di tahun 1676 saat mempelajari infusi lada dan air (pepper-water infusion). Van
Leeuwenhoek melaporkan temuannya itu lewat surat pada Royal Society of London,
yang dipublikasikan dalam bahasa Inggris pada tahun
1684. Ilustrasi van Leewenhoek tentang mikroorganisme temuannya dikenal dengan
nama "wee animalcules"
2. Light
Microscope
Mikroskop
ini memiliki dua perangkat lensa,yakni lensa okuler dan lensa obyektif. Sahaya
digunakan sebagai sumber iluminasi. Pembesaran spesimen dihitung dengan cara
mengalikan perbesaran lensa okuler dengan perbesran lensa obyektif.
Misalkan,jika lensa okuler berukuran 10x dan lensa obyektif berukuran 40x,maka
bayangan diperbesar 40x. Umumnya,mikroskop ini dilengkapi dengan perbesaran
lensa obyektif dengan perbesaran 10x,40x dan 1000x sehingga magnifikasi
bayangan objek menjadi 100x,400x dan 1000x yang menandakan bahwa perbesaran
lensa okuler 10x. Beberapa mikroskop optik dapat mencapai magnifikasi hingga
2000x. Prinsip umum miroskop ini adalah makin pendek gelombang cahaya,maka
resolusinya makin besar. Cahaya putih sebagai sumber iluminasi pada mikroskop
ini memiliki panjang gelombang yang tidak dapat digunakan memeriksa obyek
ukuran 0,3um. Spesimen yang diamati
biasanya diwarnai lebih dahulu dengan tekhnik tertentu karena indeks bias spesimen hampir sama dengan
indeks bias medium yang mengelilingi spesimen tersebut. Bila melewati dua macam
media yang berlainan indeks biasnya,maka cahaya akan membias pada batas kedua
media tersebut dan menambah kontras antara spesimen dan mediumnya.
3. Darkfield
Microskope
Digunakan
untuk memeriksa mikroorganisme tertentu yang tidak dapat dilihat dalam keadaan
hidup dibawah light microscope,tidak dapat dicat dan karakter mikroorganismenya
tidak dapat diidentifikasi. Mikroskop ini memiliki kondensor berwarna hitam
sehingga cahaya tidak langsung masuk melalui spesimen untuk ktmudian menuju lensa
obyektif. Kondensor yang hitam ini memantulkan cahaya pada spesimen dengan
sudut lancip sehingga terlihat latarbelakang pandangan kelihatan gelap
sementara bayangan spesimen kelihatan cerah. Struktur bagian dalam mikroba
tidak dapat diamati. Penggunaan mikroskop ini salah satunya pada Treponema pallidium,miroba yang
menyebabkan penyakit syphilis.
4. Phase-Contras
Microskope
Mikroskop
ini digunakan untuk memeriksa dengan teliti tentang struktur mikroorganisme
yang masih hidup. Dalam miroskop ini terdapat kondensor khusus yang memfokuskan
cahaya kepada spesimen. Cahaya diteruskan melalui suatu plat difraksi ke lensa obyektif dan terus
melewati bagian-bagian spesimen mengalami defraksi
melalui jalur yang berbeda sehingga dapat menambah atau mengurangi kontras
bagianbagian sel yang berlainan.
5. Differential
Interference Contras Microscope
Mikroskop
ini digunakan untuk mengamati mikroba yang bersifat transparan. Berkas cahaya
terpencar dan dikombinasikan kembali oleh suatu prisma khusus. Hasil pengamatan
menghasilkan bayangan objek yang bersifat tiga dimensi.
6. Flouresence
Microscope
Mikroskop
ini digunakan untuk mengamati mikroorganisme yang bersifat dapat memancarkan
sinar fluor ketika diwarnai dengan cat. Sumber cahaya dalam mikroskop ini
adalah ultra ungu. Bila suatu spesimen yang diamati tidak memancarkan sinar
flourescene,maka spesimen diwarnai dengan cat fluorochrome. Mikroba yang
diwarnai dengan zat ini akan memancarkan cahaya dibawah sinar ultra ungu. Zat
warna memiliki daya serap tersendiri
pada mikroba yang berbeda. Misalkan, fluorochrome auramine O akan memancarkan
cahaya kuning dibawah sinar ultra ungu yang akan banyak terserap oleh Mycobacterium tuberculosis. Bacillus
anthractis kelihatan berwarna hijau muda bila diwarnai dengan FITC (Forescen
Isothiocynate). Teknik ini dapat digunakan untuk memeriksa bakteri atau mikroba
patogen lain,sel-sel,jaringan dan spesimen-spesimen pada klinik.
7. Electron
Microscope
Mikroskop elektron adalah sebuah mikroskop
yang mampu untuk melakukan pembesaran objek sampai 2 juta kali, yang
menggunakan elektro statik
dan elektro magnetik
untuk mengontrol pencahayaan dan tampilan gambar serta memiliki kemampuan
pembesaran objek serta resolusi yang jauh lebih bagus daripada mikroskop
cahaya. Mikroskop elektron
ini menggunakan jauh lebih banyak energi
dan radiasi
elektromagnetik yang lebih pendek dibandingkan mikroskop cahaya.
Panjang gelombang yang teramat pendek memungkinkan dicapainya daya pisah yang
lebih besar. Mikroskop elektron ini memungkinkan untuk memisah-misah objek
dalam kisaran 0.0003 nm.
Spesimen
yang harus dipersiapkan sebagai suatu lapisan kering yang teramat tipis pada
lapisan kering yang teramat tipis pada layar kecil dan dimasukan ke dalam alat
itu pada titik di antara kondensor magnetik dan objektif magnetik ,yang
sebanding dengan kondensor dan objektif pada mikroskop cahaya. Bayangan yang
diperbesar tampak pada layar flouressence atau terekam pada film fotografik
oleh kamera yang terpasang pada intrumen tersebut.
Mikroskop transmisi elektron (TEM)
Mikroskop transmisi elektron
(Transmission electron microscope-TEM)adalah sebuah mikroskop elektron yang
cara kerjanya mirip dengan cara kerja proyektor slide, di mana
elektron ditembuskan ke dalam obyek pengamatan dan pengamat mengamati hasil
tembusannya pada layar.
Sejarah penemuan
Seorang ilmuwan dari universitas
Indonesia
yaitu Dr. Andhika Ega Sapari
menggabungkan penemuan ini dan membangun mikroskop
transmisi elektron (TEM) yang pertama pada tahun 1931. Untuk hasil
karyanya ini maka dunia ilmu pengetahuan menganugerahinya hadiah Penghargaan
Nobel dalam fisika pada tahun 1986. Mikroskop yang pertama kali diciptakannya adalah dengan
menggunakan dua lensa medan magnet, namun tiga tahun kemudian ia
menyempurnakan karyanya tersebut dengan menambahkan lensa ketiga dan
mendemonstrasikan kinerjanya yang menghasilkan resolusi hingga 100 nanometer
(nm) (dua kali lebih baik dari mikroskop cahaya pada masa itu).
Cara kerja
Mikroskop transmisi eletron saat
ini telah mengalami peningkatan kinerja hingga mampu menghasilkan resolusi
hingga 0,1 nm (atau 1 angstrom) atau sama dengan pembesaran sampai satu juta kali.
Meskipun banyak bidang-bidang ilmu pengetahuan yang berkembang pesat dengan
bantuan mikroskop transmisi elektron ini.
Adanya persyaratan bahwa
"obyek pengamatan harus setipis mungkin" ini kembali membuat sebagian
peneliti tidak terpuaskan, terutama yang memiliki obyek yang tidak dapat dengan
serta merta dipertipis. Karena itu pengembangan metode baru mikroskop elektron
terus dilakukan.
Preparasi sediaan
Agar pengamat dapat mengamati
preparat dengan baik, diperlukan persiapan sediaan dengan tahap sebagai
berikut : 1. melakukan fiksasi, yang bertujuan untuk mematikan sel tanpa
mengubah struktur sel yang akan diamati. fiksasi dapat dilakukan dengan
menggunakan senyawa glutaraldehida atau osmium tetroksida. 2. pembuatan
sayatan, yang bertujuan untuk memotong sayatan hingga setipis mungkin agar mudah
diamati di bawah mikroskop. Preparat dilapisi dengan monomer resin melalui
proses pemanasan, kemudian dilanjutkan dengan pemotongan menggunakan mikrotom.
Umumnya mata pisau mikrotom terbuat dari berlian karena berlian tersusun dari
atom karbon yang padat. Oleh karena itu, sayatan yang terbentuk lebih rapi.
Sayatan yang telah terbentuk diletakkan di atas cincin berpetak untuk diamati.
3. pelapisan/pewarnaan, bertujuan untuk memperbesar kontras antara preparat
yang akan diamati dengan lingkungan sekitarnya. Pelapisan/pewarnaan dapat
menggunakan logam berat seperti uranium dan timbal.
Mikroskop pemindai elektron (SEM)
Mikroskop pemindai elektron
(SEM) yang digunakan untuk studi detail arsitektur permukaan sel (atau struktur jasad renik
lainnya), dan obyek diamati secara tiga
dimensi.
Sejarah penemuan
Tidak diketahui secara persis
siapa sebenarnya penemu Mikroskop pemindai elektron (Scanning Electron
Microscope-SEM) ini. Publikasi pertama kali yang mendiskripsikan teori SEM
dilakukan oleh fisikawan Jerman dR. Max Knoll pada 1935, meskipun
fisikawan Jerman lainnya Dr. Manfred von Ardenne
mengklaim dirinya telah melakukan penelitian suatu fenomena yang kemudian
disebut SEM hingga tahun 1937. Mungkin karena itu, tidak satu pun dari keduanya
mendapatkan hadiah nobel untuk penemuan itu.
Pada 1942 tiga orang ilmuwan
Amerika
yaitu Dr. Vladimir Kosma Zworykin[2], Dr. James Hillier, dan Dr. Snijder, benar-benar membangun
sebuah mikroskop elektron metode pemindaian (SEM) dengan resolusi hingga 50 nm
atau magnifikasi 8.000 kali. Sebagai perbandingan SEM modern sekarang ini
mempunyai resolusi hingga 1 nm atau pembesaran 400.000 kali. Mikroskop elektron
cara ini memfokuskan sinar elektron (electron beam) di permukaan obyek dan
mengambil gambarnya dengan mendeteksi elektron yang muncul dari permukaan
obyek.
Cara kerja
Cara terbentuknya gambar pada
SEM berbeda dengan apa yang terjadi pada mikroskop optic dan TEM. Pada SEM,
gambar dibuat berdasarkan deteksi elektron baru (elektron sekunder) atau
elektron pantul yang muncul dari permukaan sampel ketika permukaan sampel
tersebut dipindai dengan sinar elektron. Elektron sekunder atau elektron pantul
yang terdeteksi selanjutnya diperkuat sinyalnya, kemudian besar amplitudonya
ditampilkan dalam gradasi gelap-terang pada layar monitor CRT (cathode ray tube).
Di layar CRT inilah gambar struktur obyek yang sudah diperbesar bisa dilihat.
Pada proses operasinya, SEM tidak memerlukan sampel yang ditipiskan, sehingga
bisa digunakan untuk melihat obyek dari sudut pandang 3 dimensi.
Preparasi sediaan
Agar pengamat dapat mengamati
preparat dengan baik, diperlukan persiapan sediaan dengan tahap sebagai
berikut : 1. melakukan fiksasi, yang bertujuan untuk mematikan sel tanpa
mengubah struktur sel yang akan diamati. fiksasi dapat dilakukan dengan
menggunakan senyawa glutaraldehida atau osmium tetroksida. 2. dehidrasi, yang
bertujuan untuk memperendah kadar air dalam sayatan sehingga tidak mengganggu
proses pengamatan. 3. pelapisan/pewarnaan, bertujuan untuk memperbesar kontras
antara preparat yang akan diamati dengan lingkungan sekitarnya.
Pelapisan/pewarnaan dapat menggunakan logam mulia seperti emas dan platina.
Preparat dan
Pewarnaan
Salah satu cara untuk mengamati bentuk sel bakteri
sehingga mudah untuk diidentifikasi ialah dengan metode pengecatan atau
pewarnaan. Hal tersebut juga berfungsi untuk mengetahui sifat fisiologisnya
yaitu mengetahui reaksi dinding sel bakteri melalui serangkaian pengecatan.
Tujuan pewarnaan terhadap mikroorganisme ialah
untuk :
1. Mempermudah melihat bentuk jasad, baik bakteri,
ragi, maupun fungi.
2. Memperjelas ukuran dan bentuk jasad
3. Melihat struktur luar dan kalau memungkinkan
struktur dalam jasad.
4. Melihat reaksi jasad terhadap pewarna yang
diberikan sehingga sifat-sifat fisik dan kimia dapat diketahui.
Teknik pewarnaan dikelompokkan menjadi beberapa
tipe, berdasarkan respon sel bakteri terhadap zat pewarna dan
sistem pewarnaan yang digunakan untuk pemisahan kelompok bakteri digunakan
pewarnaan Gram, dan pewarnaan “acid-fast”(tahan asam) untuk genus Mycobacterium.
Untuk melihat struktur digunakan pewarnaan flagela,
pewarnaan kapsul, pewarnaan spora, dan pewarnaan nukleus. Pewarnaan Neisser
atau Albert digunakan untuk melihat granula metakromatik (volutin bodies)
pada Corynebacterium diphtheriae. Untuk semua prosedur pewarnaan
mikrobiologi dibutuhkan pembuatan apusan lebih dahulu sebelum melaksanakan
beberapa teknik pewarnaan yang spesifik.
Macam-Macam Pewarnaan
Secara garis besar teknik pewarnaan bakteri dapat
dikategorikan sebagai berikut :
1. Pewarnaan sederhana
Menggunakan satu macam zat warna (biru metilen/air
fukhsin) tujuan hanya untuk melihat bentuk sel. Pewarnaan sederhana, merupakan
pewarna yang paling umum digunakan. Berbagai macam tipe morfologi bakteri
(kokus, basil, spirilum, dan sebagainya) dapat dibedakan dengan menggunakan
pewarna sederhana, yaitu mewarnai sel-sel bakteri hanya digunakan satu macam
zat warna saja. Kebanyakan bakteri mudah bereaksi dengan pewarna-pewarna
sederhana karena sitoplasmanya bersifat basofilik
(suka akan basa) sedangkan zat-zat warna yang digunakan untuk pewarnaan
sederhana umumnya bersifat alkalin
(komponen kromoforiknya bermuatan positif).
Zat warna yang dipakai hanya terdiri dari satu zat
yang dilarutkan dalam bahan pelarut. Pewarnaan Sederhana merupakan satu cara
yang cepat untuk melihat morfologi bakteri secara umum. Beberapa contoh zat
warna yang banyak digunakan adalah biru metilen, ungu kristal dan
fukhsin-karbol.
2. Pewarnaan differensial dibagi pewarnaan gram dan pewarnaan
tahan asam
Pewarnaan differensial
Pewarnaan bakteri yang menggunakan lebih dari satu zat warna seperti
pewarnaan gram dan pewarnaan tahan asam. Penjelasan sebagai berikut:
Pewarnaan Gram
Pewarnaan Gram atau metode Gram adalah suatu metode untuk membedakan
spesies bakteri menjadi dua kelompok besar, yakni gram-positif dan
gram-negatif, berdasarkan sifat kimia dan fisik dinding sel mereka. Metode ini
diberi nama berdasarkan penemunya, ilmuwan Denmark Hans Christian Gram
(1853–1938) yang mengembangkan teknik ini pada tahun 1884 untuk membedakan
antara pneumokokus dan bakteri Klebsiella pneumoniae.
Dengan metode pewarnaan Gram, bakteri dapat dikelompokkan menjadi dua,
yaitu bakteri Gram positif dan Gram negatif berdasarkan reaksi atau sifat
bakteri terhadap cat tersebut. Reaksi atau sifat bakteri tersebut ditentukan
oleh komposisi dinding selnya. Oleh karena itu, pengecatan Gram tidak bisa
dilakukan pada mikroorganisme yang tidak mempunyai dinding sel seperti
Mycoplasma sp Contoh bakteri yang tergolong bakteri tahan asam, yaitu dari genus
Mycobacterium dan beberapa spesies tertentu dari genus Nocardia. Bakteribakteri
dari kedua genus ini diketahui memiliki sejumlah besar zat lipodial (berlemak)
di dalam dinding selnya sehingga menyebabkan dinding sel tersebut relatif tidak
permeabel terhadap zat-zat warna yang umum sehingga sel bakteri tersebut tidak
terwarnai oleh metode pewarnaan biasa, seperti pewarnaan sederhana atau Gram.
Dalam pewarnaan gram diperlukan empat reagen yaitu :
- Zat warna utama (violet kristal)
- Mordan (larutan Iodin) yaitu senyawa yang digunakan untuk mengintensifkan warna utama.
- Pencuci / peluntur zat warna (alcohol / aseton) yaitu solven organic yang digunakan uantuk melunturkan zat warna utama.
- Zat warna kedua / cat penutup (safranin) digunakan untuk mewarnai kembali sel-sel yang telah kehilangan cat utama setelah perlakuan denga alcohol.
Bakteri Gram-negatif adalah bakteri yang tidak mempertahankan zat warna
metil ungu pada metode pewarnaan Gram. Bakteri gram-positif akan mempertahankan
zat warna metil ungu gelap setelah dicuci dengan alkohol, sementara bakteri
gram-negatif tidak. Pada uji pewarnaan Gram, suatu pewarna penimbal
(counterstain) ditambahkan setelah metil ungu, yang membuat semua bakteri
gram-negatif menjadi berwarna merah atau merah muda. Pengujian ini berguna
untuk mengklasifikasikan kedua tipe bakteri ini berdasarkan perbedaan struktur
dinding sel mereka.
Pengecatan gram dilakukan dalam 4 tahap yaitu
1. Pemberian cat warna utama (cairan kristal violet) berwarna ungu.
2. Pengintesifan cat utama dengan penambahan larutan mordan JKJ.
3. Pencucian (dekolarisasi) dengan larutan alkohol asam.
4. Pemberian cat lawan yaitu cat warna safranin
Perbedaan dasar antara bakteri gram positif dan negatif adalah pada
komponen dinding selnya. Kompleks zat iodin terperangkap antara dinding
sel dan membran sitoplasma organisme gram positif, sedangkan penyingkiran
zat lipida dari dinding sel organisme gram negatif dengan pencucian alcohol
memungkinkan hilang dari sel. Bakteri gram positif memiliki membran tunggal yang
dilapisi peptidohlikan yang tebal (25-50nm) sedangkan bakteri negative lapisan
peptidoglikogennya tipis (1-3 nm).
Sifat bakteri terhadap pewarnaan Gram merupakan sifat penting untuk
membantu determinasi suatu bakteri. Beberapa perbedaan sifat yang dapat dijumpai
antara bakteri Gram positif dan bakteri Gram negatif yaitu:
Ciri-ciri bakteri gram negatif yaitu:
- Struktur dinding selnya tipis, sekitar 10 – 15 mm, berlapis tiga atau multilayer.
- Dinding selnya mengandung lemak lebih banyak (11-22%), peptidoglikan terdapat didalam
- lapisan kaku, sebelah dalam dengan jumlah sedikit ± 10% dari berat kering, tidak mengandung asam tekoat.
- Kurang rentan terhadap senyawa penisilin.
- Pertumbuhannya tidak begitu dihambat oleh zat warna dasar misalnya kristal violet.
- Komposisi nutrisi yang dibutuhkan relatif sederhana.
- Tidak resisten terhadap gangguan fisik.
- Resistensi terhadap alkali (1% KOH) lebih pekat
- Peka terhadap streptomisin
- Toksin yang dibentuk Endotoksin
Ciri-ciri bakteri gram positif yaitu:
- Struktur dinding selnya tebal, sekitar 15-80 nm, berlapis tunggal atau monolayer.
- Dinding selnya mengandung lipid yang lebih normal (1-4%), peptidoglikan ada yang sebagai lapisan tunggal. Komponen utama merupakan lebih dari 50% berat ringan. Mengandung asam tekoat.
- Bersifat lebih rentan terhadap penisilin.
- Pertumbuhan dihambat secara nyata oleh zat-zat warna seperti ungu kristal.
- Komposisi nutrisi yang dibutuhkan lebih rumit.
- Lebih resisten terhadap gangguan fisik.
- Resistensi terhadap alkali (1% KOH) larut
- Tidak peka terhadap streptomisin
- Toksin yang dibentuk Eksotoksin Endotoksin
Pewarnaan Tahan Asam
Pewarnaan ini ditujukan
terhadap bakteri yang mengandung lemak dalam konsentrasi tinggi sehingga sukar
menyerap zat warna, namun jika bakteri diberi zat warna khusus misalnya karbolfukhsin
melalui proses pemanasan, maka akan menyerap zat warna dan akan tahan diikat
tanpa mampu dilunturkan oleh peluntur yang kuat sekalipun seperti asam-alkohol.
Karena itu bakteri ini disebut bakteri tahan asam (BTA).
Teknik pewarnaan ini
dapat digunakan untuk mendiagnosa keberadaan bakteri penyebab tuberkulosis
yaitu Mycobacterium tuberculosis . Ada beberapa cara pewarnaan tahan
asam, namun yang paling banyak adalah cara menurut Ziehl-Neelsen.
3. Pewarnaan khusus untuk melihat struktur
tertentu : pewarnaan flagel, pewarnaan spora, pewarnaan kapsul.
Pewarnaan Spora
Spora bakteri (endospora) tidak dapat diwarnai
dengan pewarnaan biasa, diperlukan teknik pewarnaan khusus. Pewarnaan Klein
adalah pewarnaan spora yang paling banyak digunakan.
Endospora sulit diwarnai dengan metode Gram. Untuk
pewarnaan endspores, perlu dilakukan pemanasan supaya cat malachite hijau
bisa masuk ke dalam spora , seperti halnya pada pewarnaan Basil Tahan
Asam dimana cat carbol fuschsin harus dipanaskan untuk
bisa menembus lapisan lilin asam mycolic dari Mycobacterium .
Prinsip kerja:
Spora kuman mempunyai dinding yang tebal sehingga
diperlukan pemanasan agar pori-pori membesar zat warna fuchsin dapat masuk,
dengan pencucian pori-pori kembali mengecil menyebabkan zat warna fuchsin tidak
dapat dilepas walaupun dilunturkan dengan asam alkohol, sedangkan pada badan
bakteri warna fuchsin dilepaskan dan mengambil warna biru dari methylen blue.
Cara Kerja :
• Dibuat suspensi kuman, ditambah dengan carbol
fuchsin sama banyak.
• Dipanaskan selama 6 menit pada api kecil atau
pada penangas air 80oc selama 10 menit.
• Dibuat sediaan dan dikeringkan.
• Dimasukkan kedalam H2SO4 1% selama 2 detik
• Dimasukkan kedalam alkohol sehingga tidak ada
lagi warna merah mengalir.
• Sediaan dicuci dengan air.
• Diwarnai dengan methylen blue selama 1 menit
kemudian dicuci dan dikeringkan.
• Diperiksa dibawah mikroskop.
Pewarnaan flagel
Pewarnaan flagel dengan memberi suspense koloid garam
asam tanat, sehingga terbentuk tebal
pada dinding sel dan flagel.
Pewarnaan kapsul
Pewarnaan ini menggunakan larutan Kristal violet
panas, lalu larutan tembaga sulfat sebagai pembilasan menghasilkan warna biru
pucat pada kapsul, karena jika pembilasan dengan air dapat melarutkan kapsul.
Garam tembaga juga memberi warna pada latar belakang. Yang berwana biru gelap.
4. Pewarnaan khusus untuk melihat komponen
lain dan bakteri :
- pewarnaan Neisser (granula volutin),
- pewarnaan yodium (granula glikogen).
5. Pewarnaan negatif
Tujuan
Mempelajari penggunaan prosedur pewarnaan negatif
untuk mengamati morfologi organisme yang sukar diwarnai oleh pewarna sederhana.
Bakteri tidak diwarnai, tapi mewarnai latar belakang. Ditujukan untuk bakteri
yang sulit diwarnai, seperti spirochaeta
Cara pewarnaan negatif
- Sediaan hapus → teteskan emersi → lihat
dimikroskop
Pewarnaan negatif, metode ini bukan untuk mewarnai
bakteri tetapi mewarnai latar belakangnya menjadi hitam gelap. Pada pewarnaan
ini mikroorganisme kelihatan transparan (tembus pandang). Teknik ini berguna
untuk menentukan morfologi dan ukuran sel. Pada pewarnaan ini olesan tidak
mengalami pemanasan atau perlakuan yang keras dengan bahan-bahan kimia, maka
terjadinya penyusutan dan salah satu bentuk agar kurang sehingga penentuan sel
dapat diperoleh dengan lebih tepat. Metode ini menggunakan cat nigrosin atau
tinta cina.
Pewarnaan negatif memerlukan pewarna asam seperti
eosin atau negrosin.
Preparat Lengkapan Basah dan Tekhnik Tetes Gantung
Preparat basah atau preparat tetes gantung
memungkinkan pemeriksaan organisme yang tersuspensi dalam zat cair. Preparat
basah diperoleh dengan cara menaruh setetes zat zalir yang mengandung organisme
pada kaca objek,dan ditutup dengan kaca objek. Untuk mengurangi laju penguapan
dan meniadakan aliran udara tetesan dilingkari dengan jeli petroleum. Tersedia
kaca objek khusus dengan daerah cekung ke dalam untuk preparat tetes gantung.
Langganan:
Postingan (Atom)